Ketua Panitia Pemilihan Rektor (PPR) Universitas Terbuka (UT) 2025-2030 Prof. Dr. Paulina Pannen, MIs memastikan proses seleksi Rektor UT 2025-2030 berlangsung terbuka dan transparan. “Semua proses pencarian Rektor UT 2025-2030 dapat diakses melalui https://carirektor.ut.ac.id yang memuat semua informasi terkait pencarian Rektor UT 2025-2030. Partisipasi semua pihak dalam proses ini sangat kami tunggu,” ujar Paulina di Jakarta, Ahad. Dia menjelaskan pihaknya terbuka mengundang putra-putri terbaik bangsa untuk mengikuti proses seleksi. Proses seleksi Rektor UT 2025-2030 dibuka pada 14 Februari 2025. Proses seleksi sendiri mulai dari penjaringan, penyaringan, pemilihan, dan penetapan rektor terpilih. “Semua proses termasuk penyampaian visi-misi kandidat dapat diakses melalui laman https://carirektor.ut.ac.id dan juga akan ditayangkan melalui akun media sosial kami,” tambah dia. Anggota Majelis Wali Amanat (MWA) UT, Prof. Dr. Tjitjik Srie Tjahjandarie menambahkan proses pencarian rektor tersebut merupakan bagian dari regenerasi kepemimpinan UT. “Pencarian Rektor UT ini bukan untuk persaingan namun mencari kandidat terbaik. UT merupakan pelopor pendidikan tinggi jarak jauh terbaik milik Indonesia maka siapapun seluruh warga Indonesia sesuai kriteria dapat mencalonkan diri,” kata Tjitjik. Terdapat 17 persyaratan bagi calon rektor UT diantaranya beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; berkewarganegaraan Indonesia; memiliki gelar akademik doktor yang berasal dari perguruan tinggi dalam negeri yang terakreditasi atau perguruan tinggi luar negeri yang diakui oleh kementerian; berstatus sebagai dosen dari perguruan tinggi dalam negeri yang terakreditasi atau perguruan tinggi luar negeri yang diakui oleh kementerian dengan jabatan akademik paling rendah setara dengan lektor kepala. Selanjutnya, belum memasuki usia 60 (enam puluh) tahun pada saat berakhirnya masa jabatan rektor yang sedang menjabat; sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter dan psikiater dari rumah sakit pemerintah; memiliki integritas; mempunyai visi, wawasan, dan minat terhadap pengembangan UT; memahami sistem pendidikan UT dan nasional. Kemudian, memiliki rekam jejak akademik yang baik; memiliki pengalaman manajerial paling rendah sebagai ketua jurusan/departemen, atau sebutan lain yang setara paling singkat dua tahun; bersedia menjadi calon rektor yang dinyatakan secara tertulis; berjiwa kewirausahaan. Berikutnya, tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin sedang atau berat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap; tidak sedang menjalani tugas belajar atau izin belajar; dan bagi calon yang berasal dari luar UT, wajib melampirkan surat persetujuan pencalonan rektor dari pejabat yang berwenang dari institusi/instansi asal.
Blog
-
UT Mencari Rektor 2025-2030, Ini 17 Persyaratan yang Harus Dipenuhi
Universitas Terbuka (UT) memulai rangkaian proses penjaringan dan pemilihan rektor periode 2025-2030 mulai 14 Februari hingga 25 Agustus 2025. Majelis Wali Amanat (MWA) UT mengundang para talenta putra putri terbaik bangsa untuk mencalonkan diri sebagai Rektor UT mendatang. Sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) berbasis Pendidikan Tinggi Terbuka dan Jarak Jauh (PTTJJ) terbesar di Indonesia, UT membutuhkan pemimpin visioner yang mampu membawa institusi ini ke level lebih tinggi dalam inovasi pendidikan digital. Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UT, Ainun Na’im menegaskan, pencarian Rektor UT ini menjadi momentum strategis untuk menentukan arah dan visi ke depan bagi Universitas Terbuka. Rektor terpilih nantinya merupakan pemimpin yang akan membawa UT mewujudkan Visi, Misi, dan Tujuan UT, menciptakan lingkungan akademik yang unggul, inovatif, dan berintegritas. Selanjutnya proses pencarian Rektor diharapkan berjalan dengan menjunjung tinggi prinsip kepastian hukum, keterbukaan, kerukunan, integritas, jujur, dan berkeadilan dalam proses ini. Pencarian Rektor UT ini diharapkan dapat berlangsung dengan demokratis dan penuh rasa tanggung jawab untuk mendapatkan kandidat terbaik. “Untuk itu, kami mengundang putra-putri terbaik bangsa dengan visi besar, kepemimpinan kuat, dan komitmen terhadap pengembangan pendidikan tinggi jarak jauh di Indonesia untuk berpartisipasi dalam proses ini,” kata Ainun di Gedung UTCC, Kampus Universitas Terbuka, Jumat, 14 Februari 2025. Ketua Panitia Pemilihan Rektor (PPR) UT 2025-2030, Paulina Pannen juga menyampaikan bahwa sesuai dengan Peraturan Presiden No. 39/2022 (pasal 37 huruf q) tentang UT sebagai PTNBH, maka semua pihak yang memenuhi syarat diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam pemilihan Rektor UT 2025-2030. “Dengan demikian, kami mengundang putra-putri terbaik bangsa untuk mengikuti proses ini. Publik juga dapat mengikuti proses Pencarian Rektor UT 2025-2030 ini melalui https://carirektor.ut.ac.id yang memuat semua informasi berkenaan dengan Pencarian Rektor UT 2025-2030. Partisipasi semua pihak dalam proses ini sangat kami tunggu,” ajak Paulina. Paulina mengatakan, ini untuk pertama kalinya UT melaksanakan pemilihan rektor setelah 2 tahun berstatus sebagai PTNBH (perguruan tinggi negeri berbadan hukum). “Kerennya kita branding ya, bukan pemilihan tapi pencarian rektor, mencari bintang,” kata Paulina. Paulina berharap dengan status PTNBH ini, pemilihan rektor di UT akan transparan dan berlangsung dalam koridor hukum yang jelas, memelihara integritas, jujur dan berkeadilan. “Siapa saja boleh ikut sesuai dengan persyaratan. Jadi tidak tertutup untuk ini, tertutup untuk itu, siapa saja boleh ikut, asal dia dosen, rektor kepala, dapet izin, monggo silakan join dalam acara kami,” kata Paulina. Rangkaian pemilihan rektor UT dimulai Jumat, 14 Februari 2025 dan akan berakhir 25 Agustus 2025. “Jadi kita punya waktu sekitar 6 bulan untuk melaksanakan semua proses yang sepanjang itu yang dikurangi oleh libur, Lebaran dan sebagainya. Harapannya nanti 25 Agustus kita sudah melantik rektor UT yang baru,” ujar Paulina. Siapapun, kata Paulina, dapat ikut mendaftar selama memenuhi 17 persyaratan yang ditentukan. “Di antaranya itu ada persyaratan bahwa dia harus dosen, kemudian dari mana saja dosennya boleh. Kemudian dia sudah harus doktor lektor kepala dan memperoleh izin dari atasan. Jadi jangan nyelonong, ya monggo silakan,” sebutnya. Proses seleksi Pencarian Rektor UT ini mencakup berbagai tahapan, mulai dari penjaringan, penyaringan, hingga pemilihan dan penetapan rektor terpilih. Semua tahapan ini bertujuan untuk memastikan rektor UT yang terpilih memiliki kapasitas dan komitmen yang mumpuni untuk memajukan UT. Kriteria dan persyaratan Pemilihan Rektor UT 2025-2030: Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; Berkewarganegaraan Indonesia; Memiliki gelar akademik doktor yang berasal dari perguruan tinggi dalam negeri yang terakreditasi atau perguruan tinggi luar negeri yang diakui oleh Kementerian; Berstatus sebagai Dosen dari perguruan tinggi dalam negeri yang terakreditasi atau perguruan tinggi luar negeri yang diakui oleh Kementerian dengan jabatan akademik paling rendah setara dengan Lektor Kepala; Belum memasuki usia 60 (enam puluh) tahun pada saat berakhirnya masa jabatan Rektor yang sedang menjabat; Sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter dan psikiater dari rumah sakit pemerintah; Memiliki integritas; Mempunyai visi, wawasan, dan minat terhadap pengembangan UT; Memahami sistem pendidikan UT dan nasional; Memiliki rekam jejak akademik yang baik; Memiliki pengalaman manajerial paling rendah sebagai Ketua Jurusan/Departemen, atau sebutan lain yang setara paling singkat 2 (dua) tahun; Bersedia menjadi calon Rektor yang dinyatakan secara tertulis; Berjiwa kewirausahaan; Tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin sedang atau berat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; Tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap; Tidak sedang menjalani tugas belajar atau izin belajar; dan Bagi calon yang berasal dari luar UT, wajib melampirkan surat persetujuan pencalonan Rektor dari pejabat yang berwenang dari institusi/instansi asal. Untuk mencapai cita-cita, visi dan misi UT menjadi perguruan tinggi jarak jauh berkualitas dunia, maka UT memerlukan Rektor yang mampu menjadi pemimpin UT visioner, berintegritas tinggi, berkomitmen untuk memajukan UT, mampu mengelola bisnis UT sebagai penyelenggara pendidikan tinggi terbuka dan jarak jauh, toleran terhadap keberagaman, serta memiliki jiwa kewirausahaan (entrepreneur) yang inovatif dan mampu membawa kemajuan UT dalam lima tahun mendatang. Bagi para talenta terbaik bangsa yang memiliki visi besar untuk membawa dan membangun UT menuju masa depan yang lebih gemilang, ini adalah kesempatan emas. Jangan lewatkan peluang untuk menjadi bagian dari perubahan dan inovasi dalam dunia pendidikan tinggi terbuka dan jarak jauh Indonesia! Informasi dan pendaftaran lebih lanjut: https://carirektor.ut.ac.id
-
UT Mencari Bintang! Dibuka Untuk Umum, Peluang Besar Jadi Rektor 2025 –2030!
Universitas Terbuka (UT) secara resmi membuka proses seleksi Rektor periode 2025–2030 dengan mengusung tema “Mencari Bintang”. Sosialisasi pencarian calon Rektor UT periode 2025-2030 dilakukan pada Jumat, 14 Februari 2025 di UT Convention Center (UTCC), Kantor Pusat UT Pondok Cabe, Tangerang Selatan secara luring dan juga diikuti oleh seluruh pegawai UT secara luring melalui Zoom Meeting dan Youtube UT TV. Dalam kesempatan tersebut, Majelis Wali Amanat (MWA) UT mengundang para talenta putra putri terbaik bangsa untuk mencalonkan diri sebagai Rektor UT mendatang. Sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) berbasis Pendidikan Tinggi Terbuka dan Jarak Jauh (PTTJJ) terbesar di Indonesia, UT membutuhkan pemimpin visioner yang mampu membawa institusi ini ke level lebih tinggi dalam inovasi pendidikan digital. Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UT, Prof. Ainun Na’im, M.B.A., Ph.D. menegaskan bahwa pencarian Rektor UT ini momentum strategis untuk menentukan arah dan visi ke depan bagi Universitas Terbuka. Rektor terpilih nantinya merupakan pemimpin yang akan membawa UT mewujudkan visi, misi, dan tujuan UT, menciptakan lingkungan akademik yang unggul, inovatif, dan berintegritas. Ketua MWA tersebut berharap proses pencarian Rektor UT 2025-20230 dapat berjalan lancar dengan menjunjung tinggi prinsip kepastian hukum, keterbukaan, kerukunan, integritas, jujur, dan berkeadilan dalam proses ini. Prof. Ainun menyampaikan, “Pencarian Rektor UT ini diharapkan dapat berlangsung dengan demokratis dan penuh rasa tanggung jawab untuk mendapatkan kandidat terbaik”. Untuk itu, “Kami mengundang putra-putri terbaik bangsa dengan visi besar, kepemimpinan kuat, dan komitmen terhadap pengembangan pendidikan tinggi jarak jauh di Indonesia untuk berpartisipasi dalam proses ini,” ungkap Prof. Ainun. PROSES SELEKSI TERBUKA DAN TRANSPARAN Proses Pemilihan Rektor UT kali ini sangatlah menarik, karena bersifat terbuka bagi seluruh masyarakat dan tidak hanya terbatas bagi kalangan internal UT saja. Ketua Panitia Pemilihan Rektor (PPR) UT 2025-2030, Prof. Dr. Paulina Pannen, M.Ls. juga menyampaikan bahwa proses pemilihan yang bersifat terbuka dan transparan ini sesuai dengan Peraturan Presiden No. 39/2022 (pasal 37 huruf q) tentang UT sebagai PTNBH , maka semua pihak yang memenuhi syarat diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam pemilihan Rektor UT 2025-2030. “Dengan demikian, kami mengundang putra-putri terbaik bangsa untuk mengikuti proses ini. Publik juga dapat mengikuti proses Pencarian Rektor UT 2025-2030 ini melalui https://carirektor.ut.ac.id yang memuat semua informasi berkenaan dengan Pencarian Rektor UT 2025-2030. Partisipasi semua pihak dalam proses ini sangat kami tunggu,” ungkap Prof. Paulina Pannen. Beliau pun menjelaskan proses seleksi Pencarian Rektor UT ini mencakup berbagai tahapan, mulai dari penjaringan, penyaringan, hingga pemilihan dan penetapan Rektor terpilih. Semua tahapan ini bertujuan untuk memastikan bahwa Rektor UT yang terpilih memiliki kapasitas dan komitmen yang mumpuni untuk memajukan UT. Calon Rektor UT harus memenuhi sejumlah kriteria, dengan persyaratan sebagai berikut. JUMPA PERS Pada acara Sosialisasi Pencarian Rektor UT periode 2025-2030 pada tanggal 14 Februari 2025 dilaksanakan juga jumpa pers antara pihak UT dengan berbagai awak media. Adapun pihak UT yang hadir dalam jumpa pers antara lain Rektor UT Dr. Mohamad Yunus, S.S., M.A.; Sekretaris MWA UT, Dr. Ake Wihadanto, M.T.; Ketua Panitia Pemilihan Rektor (PPR) UT Periode 2025 – 2030, Prof. Dr. Paulina Pannen, M.Ls.; Sekretaris Panitia Pemilihan Rektor (PPR) UT Periode 2025 – 2030, Mailani Hamdani, S.E., M.Si.; dan juga Prof. Dr. Tjitjik Srie Tjahjandarie selaku Anggota MWA UT. Dalam jumpa pers tersebut, Ketua PPR, Prof. Paulina Pannen menyampaikan bahwa UT yang saat ini baru menginjak dua tahun menjadi PTNBH, untuk pertama kalinya melaksanakan pemilihan rektor atau di- branding- nya dengan istilah Pencarian Rektor. “Nah, harapannya, dengan UT menjadi PTNBH, semua proses pencarian rektor UT ini menjadi lebih terbuka dan transparan. Namun, semua prosesnya tetap dalam koridor peraturan hukum yang jelas, “ungkap Prof. Paulin. Beliau menegaskan, “Siapa saja boleh ikut sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan, dengan memelihara integritas, kejujuran, dan keadilan.” Prof. Paulina Pannen juga berharap dengan pemilihan atau pencarian rektor ini akan membawa semangat UT sebagai PTNBH punya semangat yang baru. “Kita menginginkan yang berhasil nanti menjadi Rektor adalah memang yang terbaik,” harap Ketua PPR tersebut. Prof. Tjitjik, selaku perwakilan anggota MWA, juga menyampaikan harapannya. “Saya sepakat kenapa ini tidak kita branding sebagai pemilihan rektor. Karena prinsipnya kita mencari bintang,” ungkap Prof. Tjitjik. Selaras yang diungkap Prof. Paulin, beliau juga menekankan bahwa pencarian rektor ini terbuka bagi semua, selama memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. “Pencarian Rektor UT 2025-2030 ini sangat terbuka, karena UT adalah universitas yang terbuka dan universitas di Indonesia yang termasuk perguruan tinggi Pelopor PJJ di Indonesia yang terbaik. Maka UT milik Indonesia sehingga Rektor yang bisa kemudian masuk ke UT adalah siapa pun dari seluruh wilayah Indonesia. Jadi bukan hanya universitasnya saja yang terbuka tetapi proses pencarian rektor ini juga bersifat terbuka,” tegasnya. REKTOR IDEAL Dengan adanya kegiatan sosialisasi Pencarian Rektor UT 2025-2030 pada 14 Februari 2025 ini, diharapkan UT ke depannya UT mendapatkan rektor ideal untuk membawa UT lebih maju untuk mencapai cita-cita, visi dan misi UT, menjadi perguruan tinggi jarak jauh berkualitas dunia. UT memerlukan Rektor yang mampu menjadi pemimpin UT visioner, berintegritas tinggi, berkomitmen untuk memajukan UT, mampu mengelola bisnis UT sebagai penyelenggara pendidikan tinggi terbuka dan jarak jauh, toleran terhadap keberagaman, serta memiliki jiwa kewirausahaan ( entrepreneur ) yang inovatif dan mampu membawa kemajuan UT dalam lima tahun mendatang. KESEMPATAN EMAS Bagi para talenta terbaik bangsa yang memiliki visi besar untuk membawa dan membangun UT menuju masa depan yang lebih gemilang, ini adalah kesempatan emas. Jangan lewatkan peluang untuk menjadi bagian dari perubahan dan inovasi dalam dunia pendidikan tinggi terbuka dan jarak jauh Indonesia! Informasi dan pendaftaran lebih lanjut: https://carirektor.ut.ac.id
-
Gelar Pencarian Rektor 2025-2030, MWA UT Cari Pemimpin Visioner
Majelis Wali Amanat Universitas Terbuka (MWA UT) menggelar ajang Pencarian Rektor 2025-2030 bertemakan ‘Mencari Bintang’. Pendaftaran dibuka mulai 1 Maret sampai 22 April 2025 melalui laman https://carirektor.ut.ac.id. Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UT, Prof. Ainun Na’im, M.B.A., Ph.D mengatakan, pencarian Rektor UT ini momentum strategis untuk menentukan arah dan visi ke depan bagi UT. Rektor terpilih nantinya merupakan pemimpin yang akan membawa UT mewujudkan Visi, Misi, dan Tujuan UT, menciptakan lingkungan akademik yang unggul, inovatif, dan berintegritas. Ditambahkan Ainun, sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) berbasis Pendidikan Tinggi Terbuka dan Jarak Jauh (PTTJJ) terbesar di Indonesia, UT membutuhkan pemimpin visioner yang mampu membawa institusi ini ke level lebih tinggi dalam inovasi pendidikan digital. Ainun berharap, pencarian Rektor UT ini diharapkan dapat berlangsung dengan demokratis dan penuh rasa tanggung jawab untuk mendapatkan kandidat terbaik. Selanjutnya proses pencarian Rektor diharapkan berjalan dengan menjunjung tinggi prinsip kepastian hukum, keterbukaan, kerukunan, integritas, jujur, dan berkeadilan dalam proses ini. “Untuk itu, kami mengundang putra putri terbaik bangsa dengan visi besar, kepemimpinan kuat, dan komitmen terhadap pengembangan pendidikan tinggi jarak jauh di Indonesia untuk berpartisipasi dalam proses ini,”ungkap Prof. Ainun dalam acara Sosialisasi Pencarian Rektor UT 2025-2030 di UT Convention Center (UTCC), Jumat (14/2/2025). Ketua Panitia Pemilihan Rektor (PPR) UT 2025-2030, Prof. Dr. Paulina Pannen, M.Ls. menyampaikan, sesuai dengan Peraturan Presiden No. 39/2022 (pasal 37 huruf q) tentang UT sebagai PTNBH, maka semua pihak yang memenuhi syarat diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam pemilihan Rektor UT 2025-2030. “Dengan demikian, kami mengundang putra-putri terbaik bangsa untuk mengikuti proses ini. Publik juga dapat mengikuti proses Pencarian Rektor UT 2025-2030 ini melalui https://carirektor.ut.ac.id yang memuat semua informasi berkenaan dengan Pencarian Rektor UT 2025-2030. Partisipasi semua pihak dalam proses ini sangat kami tunggu,” ungkap Prof. Paulina Pannen. Proses seleksi Pencarian Rektor UT ini mencakup berbagai tahapan, mulai dari penjaringan, penyaringan, hingga pemilihan dan penetapan Rektor terpilih. Pada Agustus 2025 nanti dipastikan UT telah memiliki rektor baru. “Semua tahapan ini bertujuan untuk memastikan bahwa Rektor UT yang terpilih memiliki kapasitas dan komitmen yang mumpuni untuk memajukan UT,” kata Paulina. Paulina lantas menjelaskan 17 kriteria penilaian, yaitu: 1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; 2. Berkewarganegaraan Indonesia; 3. Memiliki gelar akademik doktor yang berasal dari perguruan tinggi dalam negeri yang terakreditasi atau perguruan tinggi luar negeri yang diakui oleh Kementerian; 4. Berstatus sebagai Dosen dari perguruan tinggi dalam negeri yang terakreditasi atau perguruan tinggi luar negeri yang diakui oleh Kementerian dengan jabatan akademik paling rendah setara dengan Lektor Kepala; 5. Belum memasuki usia 60 (enam puluh) tahun pada saat berakhirnya masa jabatan Rektor yang sedang menjabat; 6. Sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter dan psikiater dari rumah sakit pemerintah; 7. Memiliki integritas; 8. Mempunyai visi, wawasan, dan minat terhadap pengembangan UT; 9. Memahami sistem pendidikan UT dan nasional; 10. Memiliki rekam jejak akademik yang baik 11. Memiliki pengalaman manajerial paling rendah sebagai Ketua Jurusan/Departemen, atau sebutan lain yang setara paling singkat 2 (dua) tahun; 12. Bersedia menjadi calon Rektor yang dinyatakan secara tertulis; 13. Berjiwa kewirausahaan; 14. Tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin sedang atau berat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 15. Tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap; 16. Tidak sedang menjalani tugas belajar atau izin belajar; dan 17. Bagi calon yang berasal dari luar UT, wajib melampirkan surat persetujuan pencalonan Rektor dari pejabat yang berwenang dari institusi/instansi asal. Untuk mencapai cita-cita, visi dan misi UT menjadi perguruan tinggi jarak jauh berkualitas dunia, maka UT memerlukan Rektor yang mampu menjadi pemimpin UT visioner, berintegritas tinggi, berkomitmen untuk memajukan UT, mampu mengelola bisnis UT sebagai penyelenggara pendidikan tinggi terbuka dan jarak jauh, toleran terhadap keberagaman, serta memiliki jiwa kewirausahaan (entrepreneur) yang inovatif dan mampu membawa kemajuan UT dalam lima tahun mendatang. “Bagi para talenta terbaik bangsa yang memiliki visi besar untuk membawa dan membangun UT menuju masa depan yang lebih gemilang, ini adalah kesempatan emas,” kata Paulina. “Jangan lewatkan peluang untuk menjadi bagian dari perubahan dan inovasi dalam dunia pendidikan tinggi terbuka dan jarak jauh Indonesia,” tutup Paulina.
Sumber: https://www.waspada.id/pendidikan/gelar-pencarian-rektor-2025-2030-mwa-ut-cari-pemimpin-visioner/
-
Pencarian Rektor UT 2025-2030, Ini Syarat dan Catat Tanggal Pendaftarannya
Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Terbuka (UT) mengundang para talenta putra putri terbaik bangsa untuk mencalonkan diri sebagai Rektor UT periode 2025 – 2030. Sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) berbasis Pendidikan Tinggi Terbuka dan Jarak Jauh (PTTJJ) terbesar di Indonesia, UT membutuhkan pemimpin visioner yang mampu membawa institusi ini ke level lebih tinggi dalam inovasi pendidikan digital.
Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UT, Prof. Ainun Na’im menegaskan, bahwa pencarian Rektor UT ini momentum strategis untuk menentukan arah dan visi ke depan bagi Universitas Terbuka. Rektor terpilih nantinya merupakan pemimpin yang akan membawa UT mewujudkan Visi, Misi, dan Tujuan UT, menciptakan lingkungan akademik yang unggul, inovatif, dan berintegritas.“Kami mengundang putra-putri terbaik bangsa dengan visi besar, kepemimpinan kuat, dan komitmen terhadap pengembangan pendidikan tinggi jarak jauh di Indonesia untuk berpartisipasi dalam proses ini,” ujar Prof. Ainun di kampus UT, Jumat (14/2/2025).
Menurutnya, proses pencarian Rektor diharapkan berjalan dengan menjunjung tinggi prinsip kepastian hukum, keterbukaan, kerukunan, integritas, jujur, dan berkeadilan. Dan berlangsung dengan demokratis dan penuh rasa tanggung jawab untuk mendapatkan kandidat terbaik.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia Pemilihan Rektor (PPR) UT 2025-2030, Prof. Paulina Pannen menyampaikan bahwa sesuai dengan Peraturan Presiden No. 39/2022 (pasal 37 huruf q) tentang UT sebagai PTNBH, maka semua pihak yang memenuhi syarat diberi kesempatan untuk
berpartisipasi dalam pemilihan Rektor UT 2025-2030.“Kami mengundang putra-putri terbaik bangsa untuk mengikuti proses ini. Publik juga dapat mengikuti proses Pencarian Rektor UT 2025-2030 ini melalui https://carirektor.ut.ac.id yang memuat semua informasi berkenaan dengan Pencarian Rektor UT 2025-2030,” ujarnya.
Ia menjelaskan, proses seleksi Pencarian Rektor UT ini mencakup berbagai tahapan, mulai dari penjaringan, penyaringan, hingga pemilihan dan penetapan Rektor terpilih. Semua tahapan ini bertujuan untuk memastikan bahwa Rektor UT yang terpilih memiliki kapasitas dan komitmen yang mumpuni untuk memajukan UT.
“Calon Rektor UT harus memenuhi sejumlah kriteria, dengan 17 persyaratan di antaranya: memiliki gelar akademik doktor yang berasal dari perguruan tinggi dalam negeri yang terakreditasi atau perguruan tinggi luar negeri yang diakui oleh Kementerian, berstatus sebagai Dosen dari perguruan tinggi dalam negeri yang terakreditasi atau perguruan tinggi luar negeri yang diakui oleh Kementerian dengan jabatan akademik paling rendah setara dengan Lektor Kepala,” bebernya.
Diketahui, untuk mencapai cita-cita, visi dan misi UT menjadi perguruan tinggi jarak jauh berkualitas dunia, maka UT memerlukan Rektor yang mampu menjadi pemimpin UT visioner. Selain itu berintegritas tinggi, berkomitmen untuk memajukan UT.
Dan mampu mengelola bisnis UT sebagai penyelenggara pendidikan tinggi terbuka dan jarak jauh serta, toleran terhadap keberagaman, serta memiliki jiwa kewirausahaan (entrepreneur) yang inovatif dan mampu membawa kemajuan UT 5 tahun mendatang. (nas)
-
Pencarian Rektor UT 2025–2030 Dimulai, Cek 17 Persyaratan & Jadwal Pendaftaran
Universitas Terbuka (UT) mencari rektor baru periode 2025 – 2030. Majelis Wali Amanat (MWA) UT mengundang para talenta putra-putri terbaik bangsa untuk mencalonkan diri sebagai rektor UT mendatang. Prof. Tjitjik Sri Tjahjandarie, Ph.D, perwakilan Majelis Wali Amanat (MWA) UT mengatakan, sebagai salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) berbasis Pendidikan Tinggi Terbuka dan Jarak Jauh (PTTJJ) terbesar di Indonesia, UT membutuhkan pemimpin visioner yang mampu membawa institusi ini ke level lebih tinggi dalam inovasi pendidikan digital. “Pencarian rektor bukan persaingan tetapi mencari bintang terbaik,” kata Prof. Tjitjik dalam konferensi pers di Universitas Terbuka Convention Center (UTCC) Pondok Cabe, Jumat (14/2). Dia menegaskan, UT milik Indonesia sehingga rektor yang masuk bisa dari seluruh Indonesia. Bukan hanya universitas yang terbuka, tetapi juga proses pencarian terbuka untuk mencari bintang terbaik. Dia mengungkapkan proses penjaringan calon rektor periode 2025-2030 dimulai pada 14 Februari 2025. Pendaftarannya dimulai per 1 Maret 2025. Ketua MWA UT, Prof. Ainun Na’im, M.B.A., Ph.D. menegaskan bahwa pencarian rektor UT ini momentum strategis untuk menentukan arah dan visi ke depan bagi Universitas Terbuka. Rektor terpilih nantinya merupakan pemimpin yang akan membawa UT mewujudkan visi, misi, dan tujuan UT, menciptakan lingkungan akademik yang unggul, inovatif, dan berintegritas. Selanjutnya proses pencarian rektor diharapkan berjalan dengan menjunjung tinggi prinsip kepastian hukum, keterbukaan, kerukunan, integritas, jujur, dan berkeadilan dalam proses ini. Pencarian rektor UT ini diharapkan berlangsung demokratis dan penuh rasa tanggung jawab untuk mendapatkan kandidat terbaik. “Kami mengundang putra-putri terbaik bangsa dengan visi besar, kepemimpinan kuat, dan komitmen terhadap pengembangan pendidikan tinggi jarak jauh di Indonesia untuk berpartisipasi dalam proses ini,” ungkap Prof. Ainun.
Sumber: https://www.jpnn.com/news/pencarian-rektor-ut-20252030-dimulai-cek-17-persyaratan-jadwal-pendaftaran
-
UT Buka Lowongan Rektor, Berikut Ini Persyaratannya
Universitas Terbuka (UT) resmi membuka proses seleksi Rektor periode 2025-2030. Pemilihan rektor UT ini memiliki 17 persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon pelamar. Proses penjaringan calon Rektor periode 2025-2030 dimulai pada Jumat (14/2/2025). Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UT, Prof. Ainun Na’ im, menegaskan bahwa pencarian Rektor UT ini momentum strategis untuk menentukan arah dan visi ke depan bagi Universitas Terbuka. Dia menjelaskan, rektor terpilih nantinya merupakan pemimpin yang akan membawa UT mewujudkan Visi, Misi, dan Tujuan UT, menciptakan lingkungan akademik yang unggul, inovatif, dan berintegritas. Selanjutnya proses pencarian Rektor diharapkan berjalan dengan menjunjung tinggi prinsip kepastian hukum, keterbukaan, kerukunan, integritas, jujur, dan berkeadilan dalam proses ini. Pencarian Rektor UT ini diharapkan dapat berlangsung dengan demokratis dan penuh rasa tanggung jawab untuk mendapatkan kandidat terbaik. ” Kami mengundang putra-putri terbaik bangsa dengan visi besar, kepemimpinan kuat, dan komitmen terhadap pengembangan pendidikan tinggi jarak jauh di Indonesia untuk berpartisipasi dalam proses ini, ” katanya, melalui siaran pers, Jumat (14/2/2025). Ketua Panitia Pemilihan Rektor (PPR) UT 2025-2030, Prof. Dr. Paulina Pannen, juga menyampaikan bahwa sesuai dengan Peraturan Presiden No. 39/2022 (pasal 37 huruf q) tentang UT sebagai PTNBH, maka semua pihak yang memenuhi syarat diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam pemilihan Rektor UT 2025-2030.
-
Universitas Terbuka Cari Rektor Baru! Simak Kriteria dan Syaratnya
Universitas Terbuka (UT) membuka proses seleksi Rektor periode 2025-2030 dengan mengusung tema ‘Mencari Bintang’. Sosialisasi pencarian calon Rektor UT periode 2025-2030 dilakukan pada Jumat, 14 Februari 2025 di UT Convention Center (UTCC), Kantor Pusat UT Pondok Cabe, Tangerang Selatan. Dalam kesempatan tersebut, Majelis Wali Amanat (MWA) UT mengundang para talenta putra putri terbaik bangsa untuk mencalonkan diri sebagai Rektor UT mendatang. Sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) berbasis Pendidikan Tinggi Terbuka dan Jarak Jauh (PTTJJ) terbesar di Indonesia, UT membutuhkan pemimpin visioner yang mampu membawa institusi ini ke level lebih tinggi dalam inovasi pendidikan digital. Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UT, Prof. Ainun Na’im, M.B.A., Ph.D. menegaskan bahwa pencarian Rektor UT ini merupakan momentum strategis untuk menentukan arah dan visi ke depan bagi UT. Rektor yang terpilih nantinya diharapkan menjadi pemimpin yang akan membawa UT mewujudkan visi, misi, dan tujuan UT, sekaligus menciptakan lingkungan akademik yang unggul, inovatif, dan berintegritas. Prof. Ainun berharap proses pencarian Rektor UT 2025-20230 dapat berjalan lancar dengan menjunjung tinggi prinsip kepastian hukum, keterbukaan, kerukunan, integritas, jujur, dan berkeadilan dalam proses ini. ADVERTISEMENT “Pencarian Rektor UT ini diharapkan dapat berlangsung dengan demokratis dan penuh rasa tanggung jawab untuk mendapatkan kandidat terbaik,” ucap Prof. Ainun, dalam keterangan tertulis Jumat (14/2/2025). “Kami mengundang putra-putri terbaik bangsa dengan visi besar, kepemimpinan kuat, dan komitmen terhadap pengembangan pendidikan tinggi jarak jauh di Indonesia untuk berpartisipasi dalam proses ini,” tambahnya. Proses Pemilihan Rektor UT ini bersifat terbuka bagi seluruh masyarakat dan tidak hanya terbatas bagi kalangan internal UT. Ketua Panitia Pemilihan Rektor (PPR) UT 2025-2030, Prof. Dr. Paulina Pannen, M.Ls. juga menyampaikan bahwa proses pemilihan yang bersifat terbuka dan transparan ini sesuai dengan Peraturan Presiden No. 39/2022 tentang UT sebagai PTNBH. “Dengan demikian, kami mengundang putra-putri terbaik bangsa untuk mengikuti proses ini. Publik juga dapat mengikuti proses Pencarian Rektor UT 2025-2030 ini melalui https://carirektor.ut.ac.id yang memuat semua informasi berkenaan dengan Pencarian Rektor UT 2025-2030. Partisipasi semua pihak dalam proses ini sangat kami tunggu,” ungkap Prof. Paulina. Ia menjelaskan proses seleksi Pencarian Rektor UT ini mencakup berbagai tahapan, mulai dari penjaringan, penyaringan, hingga pemilihan dan penetapan Rektor terpilih. Semua tahapan ini bertujuan untuk memastikan bahwa Rektor UT yang terpilih memiliki kapasitas dan komitmen yang mumpuni untuk memajukan UT. Prof. Paulina Pannen juga menyampaikan bahwa UT yang saat ini baru menginjak dua tahun menjadi PTNBH, untuk pertama kalinya melaksanakan pemilihan rektor atau mengemasnya dengan istilah Pencarian Rektor. “Nah, harapannya, dengan UT menjadi PTNBH, semua proses pencarian rektor UT ini menjadi lebih terbuka dan transparan. Namun, semua prosesnya tetap dalam koridor peraturan hukum yang jelas,” ungkap Prof. Paulina. “Siapa saja boleh ikut sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan, dengan memelihara integritas, kejujuran, dan keadilan,” tegas Prof. Paulina. Prof. Paulina juga berharap dengan pemilihan atau pencarian rektor ini akan membawa semangat UT sebagai PTNBH punya semangat yang baru. “Kita menginginkan yang berhasil nanti menjadi Rektor adalah memang yang terbaik,” harap Ketua PPR tersebut. Di sisi lain, Prof. Dr. Tjitjik Srie Tjahjandarie selaku Anggota MWA UT berharap nantinya dapat menemukan rektor yang tepat bagi Universitas Terbuka. “Kita menginginkan yang berhasil nanti menjadi rektor adalah memang yang terbaik,” ucap Prof. Tjitjik. “Saya sepakat kenapa ini tidak kita branding sebagai pemilihan rektor. Karena prinsipnya kita mencari bintang,” tambahnya. Persyaratan Calon Rektor UT harus memenuhi sejumlah kriteria, dengan persyaratan sebagai berikut: 1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;2. Berkewarganegaraan Indonesia;3. Memiliki gelar akademik doktor yang berasal dari perguruan tinggi dalam negeri yang terakreditasi atau perguruan tinggi luar negeri yang diakui oleh Kementerian;4. Berstatus sebagai Dosen dari perguruan tinggi dalam negeri yang terakreditasi atau perguruan tinggi luar negeri yang diakui oleh Kementerian dengan jabatan akademik palingrendah setara dengan Lektor Kepala;5. Belum memasuki usia 60 (enam puluh) tahun pada saat berakhirnya masa jabatan Rektor yang sedang menjabat;6. Sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter dan psikiater dari rumah sakit pemerintah;7. Memiliki integritas;8. Mempunyai visi, wawasan, dan minat terhadap pengembangan UT;9. Memahami sistem pendidikan UT dan nasional;10. Memiliki rekam jejak akademik yang baik;11. Memiliki pengalaman manajerial paling rendah sebagai Ketua Jurusan/Departemen, atau sebutan lain yang setara paling singkat 2 (dua) tahun;12. Bersedia menjadi calon Rektor yang dinyatakan secara tertulis;13. Berjiwa kewirausahaan;14. Tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin sedang atau berat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;15. Tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap;16. Tidak sedang menjalani tugas belajar atau izin belajar; dan17. Bagi calon yang berasal dari luar UT, wajib melampirkan surat persetujuan pencalonan rektor dari pejabat yang berwenang dari institusi/instansi asal. Informasi dan pendaftaran lebih lanjut https://carirektor.ut.ac.id
-
Dicari! Talenta Terbaik Bangsa untuk Jadi Rektor Baru Universitas Terbuka Periode 2025-2030
Di era digital, pendidikan menghadapi berbagai tantangan yang menuntut solusi inovatif. Mulai dari kesenjangan akses teknologi, pembelajaran jarak jauh, hingga berkembangnya kecerdasan buatan (AI), semua aspek ini memerlukan kepemimpinan yang adaptif dan visioner. Bertekad mencetak generasi emas, Universitas Terbuka mengundang putra-putri terbaik bangsa untuk mencalonkan diri sebagai Rektor UT periode 2025-2030. Sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) berbasis Pendidikan Tinggi Terbuka dan Jarak Jauh (PTTJJ) terbesar di Indonesia, UT jelas membutuhkan pemimpin visioner yang mampu membawa institusi ke jenjang yang lebih tinggi dalam inovasi pendidikan digital. Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UT, Prof. Ainun Na’im, M.B.A., Ph.D., menegaskan bahwa pencarian Rektor UT periode 2025-2030 adalah momentum strategis untuk menentukan arah dan visi Universitas Terbuka ke depannya. “Rektor terpilih nantinya merupakan pemimpin yang akan membawa UT mewujudkan visi, misi, dan tujuan UT, menciptakan lingkungan akademik yang unggul, inovatif, dan berintegritas,” jelas Prof. Ainun dalam Sosialisasi Pencarian Rektor Universitas Terbuka 2025-2030 di UTCC, Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, Jumat (14/2/2025). Prof. Ainun berharap, proses pencarian Rektor dapat berjalan dengan menjunjung tinggi prinsip kepastian hukum, keterbukaan, kerukunan, integritas, jujur, dan berkeadilan. “Pencarian Rektor UT ini juga harapannya dapat berlangsung dengan demokratis dan penuh rasa tanggung jawab untuk mendapatkan kandidat terbaik,” tambah Prof. Ainun. Selaras dengan Prof. Ainun, Anggota Majelis Wali Amanat (MWA) UT, Prof. Dr. Tjitjik Srie Tjahjandarie, mengatakan bahwa sudah waktunya bagi UT untuk alih generasi. “Proses pencarian Rektor UT ini bukan untuk persaingan namun mencari bintang atau the best from the best. UT merupakan pelopor PTJJ terbaik milik Indonesia, sehingga Rektor yang bisa mencalonkan diri ke UT adalah siapapun dari seluruh wilayah Indonesia yang sesuai dengan kriteria,” tegas Tjitjik. REKTOR BARU UT – Kiri-Kanan: Sekretaris Panitia Pemilihan Rektor (PPR) UT 2025-2030, Mailani Hamdani; Sekretaris Majelis Wali Amanat (MWA), Dr. Ake Wihadanto, S.E., M.T; Rektor UT, Dr. M. Yunus; Perwakilan MWA, Prof. Dr. Tjitjik Srie Tjahjandarie; dan Ketua PPR, Prof. Dr. Paulina Pannen pada konferensi pers Sosialisasi Pencarian Rektor UT di UTCC Pondok Cabe, Jumat (14/2). Proses seleksi terbuka dan transparan Dalam kesempatan yang sama, Ketua Panitia Pemilihan Rektor (PPR) UT 2025-2030, Prof. Dr. Paulina Pannen, M.Ls., menyatakan, proses Pencarian Rektor UT 2025-2030 yang bertajuk “Mencari Bintang” ini bersifat terbuka dan transparan. “Dengan semangat yang baru, kami mengundang putra-putri terbaik dari Indonesia untuk mengikuti proses pencarian Rektor UT. Kami mencari bintang atau sosok pemimpin UT yang berintegritas,” jelas Prof. Paulina. Dr. M. Yunus selaku Rektor UT sejak Januari 2025, menambahkan, sosok Rektor UT harus mempunyai mimpi membangun UT lebih baik, termasuk mewujudkan pencapaian APK UT mencapai 1 juta mahasiswa. Adapun sejumlah kriteria dan kualifikasi untuk menjadi calon Rektor UT mendatang yaitu: Memiliki gelar akademik doktor yang berasal dari perguruan tinggi dalam negeri yang terakreditasi atau perguruan tinggi luar negeri yang diakui oleh Kementerian Berstatus sebagai Dosen dari perguruan tinggi dalam negeri yang terakreditasi atau perguruan tinggi luar negeri yang diakui oleh Kementerian dengan jabatan akademik paling rendah setara dengan Lektor Kepala Belum memasuki usia 60 (enam puluh) tahun pada saat berakhirnya masa jabatan Rektor yang sedang menjabat Memiliki pengalaman manajerial paling rendah sebagai Ketua Jurusan/Departemen, atau sebutan lain yang setara paling singkat 2 (dua) tahun Demi memastikan bahwa Rektor UT yang terpilih memiliki kapasitas dan komitmen yang mumpuni untuk memajukan UT, proses seleksi Pencarian Rektor UT mencakup berbagai tahapan. Mulai dari penjaringan, penyaringan, hingga pemilihan dan penetapan Rektor terpilih. Pendaftaran calon Rektor UT periode 2025 – 2030 ini akan dibuka mulai tanggal 1 Maret hingga 22 April 2025. “Dengan demikian, kami mengundang putra-putri terbaik bangsa untuk mengikuti proses ini. Publik juga dapat mengikuti proses Pencarian Rektor UT 2025-2030 ini melalui https://carirektor.ut.ac.id yang memuat semua informasi terkait Pencarian Rektor UT 2025-2030. Partisipasi semua pihak dalam proses ini sangat kami tunggu,” pungkas Prof. Paulina Pannen.
-
Universitas Terbuka Buka Proses Seleksi Calon Rektor Periode 2025-2030
UNIVERSITAS Terbuka (UT) resmi membuka proses seleksi Rektor periode 2025 – 2030. Majelis Wali Amanat (MWA) UT mengundang para talenta putra putri terbaik bangsa untuk mencalonkan diri sebagai Rektor UT mendatang. Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UT, Prof. Ainun Na’im mengatakann sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) berbasis Pendidikan Tinggi Terbuka dan Jarak Jauh (PTTJJ) terbesar di Indonesia, UT membutuhkan pemimpin visioner yang mampu membawa institusi ini ke level lebih tinggi dalam inovasi pendidikan digital. “Proses penjaringan calon Rektor periode 2025-2030 dimulai pada hari ini (14/2),” ujar Ainun dalam sambutan Sosialisasi Pencarian Rektor UT 2025-2030 di UTCC,Pondok Cabe, Tangsel,Jumat (14/2) Ia mengutarakan bahwa pencarian Rektor UT merupakan momentum strategis untuk menentukan arah dan visi ke depan bagi Universitas Terbuka . Rektor terpilih, ujar dia, nantinya menjadi pemimpin yang akan membawa UT mewujudkan Visi, Misi, dan Tujuan UT, menciptakan lingkungan akademik yang unggul, inovatif, dan berintegritas. Proses seleksi rektor, kata Ainun, diharapkan berjalan dengan menjunjung tinggi prinsip kepastian hukum, keterbukaan, kerukunan, integritas, jujur, dan berkeadilan dalam proses ini. Ia juga berharap proses itu dapat berlangsung dengan demokratis untuk mendapatkan kandidat terbaik. “Kami mengundang putraputri terbaik bangsa dengan visi besar, kepemimpinan kuat, dan komitmen terhadap pengembangan pendidikan tinggi jarak jauh di Indonesia untuk berpartisipasi dalam proses ini,” kata Prof. Ainun. Anggota Majelis Wali Amanat (MWA) UT: Prof. Dr. Tjitjik Srie Tjahjandarie menambahkan telah tiba waktunya bagi UT untuk melakukan regenerasi generasi kepemimpinan. “Suksesi atau pencarian Rektor UT ini bukan untuk persaingan namun mencari bintang atau yang terbaik .UT merupakan pelopor PTJJ terbaik milik Indonesia maka siapapun seluruh warga Indonesia sesuai kriteria dapat mencalonkan diri,”tegas Tjitjik yang juga mantan Sekretaris Direktorat Jenderal Kemendikbudristek. Pada kesempatan yang sama, Ketua Pemilihan Rektor (PPR) UT 2025-2030, Prof. Dr. Paulina Pannen, M.Ls. mengutarakan sesuai dengan Peraturan Presiden No. 39/2022 (pasal 37 huruf q) tentang UT sebagai PTNBH, dengan semangat baru maka semua pihak yang memenuhi syarat diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam pemilihan Rektor UT 2025-2030. “Kami terbuka mengundang putra-putri terbaik bangsa untuk mengikuti proses ini.Kami mencari bintang atau sosok pemimpin UT yang berintegritas. Partisipasi semua pihak dalam proses ini sangat kami tunggu,” ungkap Prof. Paulina Pannen. Untuk itu, publik juga dapat mengikuti proses Pencarian Rektor UT 2025-2030 ini melalui https://carirektor.ut.ac.id yang memuat semua informasi berkenaan dengan Pencarian Rektor UT 2025-2030. Paulina menjelaskan proses seleksi pencarian Rektor UT ini mencakup berbagai tahapan, sejak 14 Maret hingga Agustus 2025 mulai dari penjaringan, penyaringan, hingga pemilihan dan penetapan Rektor terpilih. Semua tahapan ini bertujuan untuk memastikan bahwa Rektor UT yang terpilih memiliki kapasitas dan komitmen yang mumpuni untuk memajukan UT. Dijelaskan penjaringan seleksi hingga tujuh orang mengerucut menjadi 3 orang.” Nah tiga calon Rektor UT ini akan diwawancarai oleh Mendikti,” ungkap Paulina yang pernah menjabat Staf Ahli Menristekdikti Prof M Nasir. Sementara itu, Rektor UT Dr M Yunus menambahkan sosok Rektor UT harus mempunyai mimpi membangun UT lebih baik.Termasuk mewujudkan pencapaian APK UT mencapai 1 juta mahasiswa. “Semoga terpilih Rektor UT yang terbaik untuk masa depan UT dan Indonesia,”pungkas Yunus yang menjabat Rektor UT sejak Januari 2025 menggantikan Ojat Darojat yang mendapat amanah menjadi Deputi di Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. (H-4)